Rabu, Oktober 19

Jadilah Bunga Tidurku, Lagi...


Jadilah bunga tidurku, lagi… Ajak aku main, lagi. Kunjungi aku, lagi. Genggam erat tanganku, lagi
Jadilah bunga tidurku, lagi.. Kunjungilah duniaku – yang merupakan lampau duniamu –  Temani aku disini. Biarkan kuceritakan padamu, tentang anganku dan istana kebanggaanku
Jadilah bunga tidurku, lagi… Akan kulupakan semua kuasi kehidupan
Jadilah bunga tidurku, lagi… Akan kutinggalkan bentangan jalan kenyataan
Jadilah bunga tidurku, lagi… Akan kukalahkan rasa takut yang melintang
Jadilah bunga tidurku, lagi… Akan kubangun jembatan diantara dua dimensi yang terjerat perbedaan dalam lembar nyata kehidupan
Jadilah bunga tidurku, lagi... Agar bisa kau ajari aku tuk jadi panglima pasukan lara. Agar bisa kupimpin pasukan lara menuju lembah bahagia
Jadilah bunga tidurku, lagi… Agar bisa kutunjukkan not – not impian yang sedang kupintal menjadi dendang kehidupan
Jadilah bunga tidurku, lagi… Agar bisa kau baca ribuan aksara yang berbaris rapi dibalut bahagia
Jadilah bunga tidurku, lagi… Agar bisa kupamerkan hadirmu kepada duniaku
Jadilah bunga idurku, lagi… Agar mereka tahu kau tak hanya hadir dlama tangisku
Jadilah bunga tidurku, lagi.. Agar mereka juga ikut merasa pancuran bahagia saat kau datang menyapa
Jadilah bunga tidurku, lagi.. Untuk sekedar tnjukkan kepada dunia tentang kebanggaan leluhur tehadap penerusnya
Jadilah bunga tidurku, lagi.. Agar bisa piringan itu kembali proyeksikan sebuah sinema. Sinema yang disutradarai Sang Pangeran dan kita sebagai bintang
Jadilah bunga tidurku, lagi… Aku senang ceritakan buana kehidupanku padamu. Walau bukan di dunia nyata. Karena sekarang, kau adalah lampau dari dunia nyata